Rabu, 01 Juli 2009

Bicara godek, gak cuma kepala yang godek lantaran mikirin krisis ekonomi global. Sok tau ya. Tapi, sebagai biker juga ngerasa krisis. Harga komponen motor selangit, meski bensin udah turun.
Makanya, kalo motor godek karena bos atau bushing udah aus, baiknya kita servis sendiri. “Tapi kudu ati-ati. Karena macam-macam bahan bos, beda perlakuannya,” ujar Syahbani alias Ujang Bani, mekanik kawakan bengkel Bany Motor Sport. Eh…, Bang, lama gak nongol. Ikut godek karena krisis ekonomi ya?
Ujang bilang, ada tiga macam bahan bos. Yaitu, besi, karet dan yang paling canggih polyurethane. Untuk bos besi, kata Ujang, jangan getok dengan palu besi. Besi bisa rompal atau pengok.
Biar lancar, masukin bos besi ke rumah atau selongsongnya, tetap harus pake gemuk atau grease dulu. “Untuk nyeplosin, ada alat khusus treker. Kalo gak ada, pake sepasang baut-mur. Cari baut panjang sehingga bisa tembus bos dan selongsong sekaligus. Lalu masukkan bos dengan cara memasang dan memuntir mur sehingga bos tertarik,” urai warga Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat itu.
Jika tak punya baut panjang, bisa pake tali tambang. Buat simpul di satu ujungnya sebagai pengunci. Ujung lainnya dimasukkan ke bos dan selongsong sebagai penarik,” jelas Ujang.
Oh ya, baiknya baut dan mur, atau tambang penarik bos dilengkapi 2 ring. Ring sebagai penahan agar bos bisa dibetot ke rumahnya.
Bos berbahan karet, ada 2 cara. Jika bos karet dipasang tanpa ada bos besi lagi, cukup dikasih grease atau gemuk yang bukan kurus. Lalu ditekan pakai alat pengepres. Tapi jika ada komponen yang pake bos karet dan besi sekaligus, tekniknya beda. Misalnya di lengan ayun Vespa.
“Masukin dulu bos karet. Biar bos besi gampang masuk, bos besi diangetin. Bisa pake api las atau kompor gas. Untungnya, karena bos besi panas, bos karet jadi lumer lalu pas mengeras lagi langsung memegang bos besi,” papar mekanik 45 tahun itu.
Terakhir, bos polyurethane, memasangnya juga tetap dipres. Tapi, untuk yang ini, Ujang mewanti agar ukuran diameter bos harus pas dengan lubang selongsongnya. Jika diameter luar bos lebih besar 0,3 milimeter, bisa pecah jika dipaksa masuk. Kalau masih di kisaran 0,2 milimeter, bisa masuk. Tapi risikonya lubang bos menciut,” tutup Ujang.
Wah…, biasanya yang masuk lubang gak boleh ciut, tuh!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: